Senin, 21 Januari 2013

Analisis teks menggunakan aspek aspek Sosiolinguistik


BAB I PENDAHULUAN Sebagai alat komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia, bahasa dapat dikaji secara internal maupun secara eksternal. Secara internal artinya pengkajian tersebut dilakukan terhadap unsur intern bahasa saja seperti, struktur fonologis, morfologis, dan sintaksisnya saja. Sedangkan kajian secara eksternal berarti kajian tersebut dilakukan terhadap hal-hal atau faktor-faktor di luar bahasa, tetapi berkaitan dengan pemakaian bahasa itu sendiri, masyarakat tutur ataupun lingkungannya. Mengutip pendapat Harimurti Kridalaksana dalam Chaer (2010:61), sosiolinguistik sebagai cabang linguistik berusaha menjelaskan ciri-ciri variasi bahasa dan menetapkan korelasi ciri-ciri variasi bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial kemasyarakatan. Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Kriteria pengelompokan faktor sosiolinguistik dan kategori variasi bahasa berbeda dari tiap ahli, dan untuk menyelesaikan tugas tengah semester ini penulis akan menggunakan pengelompokan berdasarkan Chaer (2010) dimana kriteria variasi bahasa dibagi berdasarkan (a) segi penutur, (b) Segi Pemakaian, (c) segi keformalan, dan (d) segi Sarana. Dengan lebih difokuskan menganalisis teks yang ada berdasarkan segi penuturnya. Pembahasan selanjutnya adalah menganalisis teks berdasarkan komponen dalam Peristiwa Tutur menurut Dell Hymes, yang mencakup delapan tindak tutur komponen. Namun, pada makalah ini, dibatasi untuk membahas 3 komponen awal saja, yaitu Setting and scene, Participants, dan Ends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar